Rabu, 03 Juni 2009

Visi Nasional Pemuda Pemuda Indonesia Kebangkitan Nasional

Visi Nasional Pemuda
Pemuda Indonesia Kebangkitan Nasional
(PIKN)

“…Pekerjaan kita sekarang tidak menghadapi masa romantik, tapi prosa yang di sana – sini ada juga puisinya. Untuk itu perlu menyusun, membanting tenaga, sedangkan hasilnya tidak akan diperoleh sekaligus, ia akan diperoleh berangsur-angsur….”
(Muhammad Hatta: 1950)

Keberadaan Pemuda Indonesia Kebangkitan Nasional tidak terlepas dari berbagai latar belakang persoalan dan masalah kebangsaan. Seperti halnya suatu momen sejarah Kebangkitan Nasional merupakan refleksi dalam menjawab permasalahan bangsa dan negara ini. Lahir dan terbentuknya wadah bagi komponen pemuda, yang termediasi dalam Pemuda Indonesia Kebangkitan Nasional (PIKN) memiliki satu tekad yang bulat secara kolektif dengan mengajak seluruh komponen pemuda Indonesia untuk memperbaiki bangsa ini. Hal ini tentunya dimaksudkan untuk mendapatkan formulasi kesepahaman gerakan kolektif yang pas dan sesuai kebutuhan cita-cita generasi pendiri negeri ini (para bung) dengan visi keIndoensiaan yang merdeka, bersatu dan berdaulat. serta tujuan berdirinya Negara dan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945. Patutlah Keberadaan PIKN sebagai pemuda (para bung millennium) dengan komposisi etnis yang beragam, bahasa ibu yang berbeda, agama yang berlainan diseluruh penjuru nusantara, rasanya mencoba untuk mampu menampung seluruh perbedaan itu dalam suatu wadah kebersamaan dengan gagasan dan ide-ide segarnya demi tercapainya cita-cita keIndonesiaan kita.

Hormat Pemuda kepada Para “Bung”,
Para pendiri Negara ini berjuang dengan visi dan cita-cita keIndonesiaan yang merdeka, bersatu dan berdaulat dalam kebhinekaan. Kesadaran meng-Indonesia yang tumbuh di jiwa dan sanubari serta pemikiran mereka itu prihatin melihat situasi dan kondisi Indonesia pada dekade pertama dan kedua tahun 1900-an. Kegelisahan mereka para bung:mengapa bangsa ini terus berada dalam cegkeraman penjajah?Jawabannya adalah tidak adanya persatuan, tidak dididik, tidak mempunyai kesadaran bahwa mempunyai tanah air yang satu, karena mereka miskin dan sengaja dibuat miskin oleh kolonialisme dan imperialisme, mereka tidak menyadari harga diri sebagai bangsa dan memang dibuat tetap merasa diri rendah dan menjadi budak dinegeri sendiri, inlander. Oleh karena itu, para bung (pemuda) memperjuangkan kesadaran keIndonesiaannya yang kuat dan bersatu. Formulasi dan solusi dari situasi ini adalah perlunya pergerakan pemuda kearah keIndonesiaan yang bersatu, kepencapaian kemerdekaan demi hidup yang lebih layak dan sempurna sebagai manusia.

Secara Kodrati, Pemuda merupakan pewaris masa depan bangsa. Namun sejauh ini belum memberikan peran dan kontribusi yang signifikan bagi bangsa dan negara. Persoalan-persoalan yang muncul dalam kehidupan berbangsa disikapi pemuda dengan aksi-aksi yang seringkali bersifat parsial bagi penyelesaian persoalan itu sendiri. Di sisi lain peran pemuda juga masih di pandang sebelah mata saat ini, padahal pemuda mampu berkontribusi lebih secara solutif dan real.
Gerakan-gerakan pemuda yang muncul mulai dari Budi Utomo (1908) hingga pergerakan pemuda saat ini, yang terpresentasi dalam gerakan mahasiswa terus mengalami “metamorfosis” dalam rangka melakukan identifikasi diri dan aktualisasi diri. Landasan ideologis pemuda dan kemampuan nyata pemuda saat ini adalah dua hal yang harus dipenuhi pemuda “patriotik” sebagai sikap mental pemuda dan kompetensi sebagai keahlian yang dimilikinya dalam merespon persoalan dan memberikan alternatif solusi yang tepat.
Dengan meniliki ulang kontribusi pemuda dan merekonstruksi kembali strategi-strateginya diharapkan pemuda bisa lebih signifikan dalam berkontribusi bagi bangsa dan negaranya. Semangat patriotik sebagai landasan dan kompetensi sebagai “alat” akan dapat mendorong pengoptimalan sumber daya yang ada. Sumber daya alam yang begitu luar biasa di Indonesia seharusnya bisa menjadi kunci bagi pemerataan pembangunan dan kemandirian bangsa. Disinilah pemuda sebagai kunci penggerak, pioner alternatif dalam melakukan progresifitas pembangunan kesejahteraan masyarakat melalui daerah menuju kejayaan masa depan negeri.
Semangat patriotik sebagai landasan dan kompetensi sebagai “alat” dapat mendorong optimalisasi sumber daya yang ada. Sumber daya alam yang begitu luar biasa di Indonesia seharusnya bisa menjadi kunci utama kesuksesan bagi peningkatan serta pemerataan pembangunan dan kemandirian bangsa. Disinilah pemuda sebagai agen perubahan, kunci penggerak, pioner alternatif dalam melakukan progresifitas pembangunan kesejahteraan masyarakat di daerah dan kejayaan bagi bangsa ini.
Saat ini pemuda berdiri ditengah sebuah babakan sejarah, pada menjelang perayaan HUT RI ke-63 tahun (1945-2008), dalam suasana 100 Tahun Kebangkitan Nasional (1908-2008) dan 10 Tahun Reformasi (1998-2008) adalah momentum paling berharga dan penting bagi pemuda untuk mengawal upaya-upaya perbaikan bangsa dan negara dengan mereview kontribusinya, menstrategikan arah geraknya, bersama berbagai upaya penguatan kapasitas dan kompetensi daerah untuk pemerataan pembangunan daerah se-Nusantara.
Secara faktual Berdasarkan paparan diatas, maka salah satu kami komponen pemuda, yang termediasi dalam Pemuda Indonesia Kebangkitan Nasional (PIKN) memiliki satu tekad yang bulat secara kolektif dengan mengajak seluruh komponen pemuda Indonesia untuk memperbaiki bangsa ini. Dengan semangat ‘patriotik’ yang kami miliki, serta gagasan dan ide-ide segar secara kolektif untuk merajut potensi-potensi lokal demi kejayaan Nusantara. Maka disepakati bersama-sama untuk menyelenggararakan Seminar dan Lokakarya Nusantara mengangkat tema “Menggali serta Mengembangkan Potensi Lokal untuk Kejayaan Masa Depan Nusantara”. Tidak ada jalan lain untuk memajukan negara dan mensejahterakan rakyat Indonesia kecuali dengan mengembangankan dan memajukan daerah.

Uraian diatas, menunjukan sejarah singkat betapa PIKN lahir lewat perjuangan pemuda-pemuda nusantara yang penuh jalan berlubang. Pada tiga momentum nasional itu juga dipenuhi oleh tumpukan persoalan-persoalan kepemudaan, kedaerahan, kebangsaan Indonesia yang desktrutif hanya karena atas perbedaan kepentingan dan pendapat. Sudah saatnya kita berpikir bahwa perbedaan adalah sesuatu yang benar-benar bagian dari sebuah bangsa yang majemuk, sehingga patutlah perbedaan itu ditampung dan dirangkaikan dalam sebuah media aktualisasi bersama pemuda nusantara dalam capaian-capaian ide dan gagasan baru bagi pembangunan daerah dan nusantara.
Dengan segala keterbatasannya, PIKN mencoba menunjukan untuk terus memberikan sedikit ide dan gagasannya yang terimplementasikan dalam sebuah kegiatan. Hal ini menunjukan betapa perlunya dukungan dan kerja keras teman-teman pemuda nusantara yang terstruktur dalam organ ini. Inovasi dan kreatifitas seutuhnya menjadi kebutuhan pokok pemuda sebagai agen dan pelopor perubahan daerah bagi bangsa dan negara saat ini dan dimasa mendatang.
Bangsa ini sudah terlalu lelah dengan pertikaian yang disertai kekerasan, termasuk penggunaan jalan kekerasan dan pendekaan keamanan sebagai jalan keluar. Sebagai bangsa beradab, Indoensia sesungguhnya memilki banyak potensi sosio-kultural untuk lebih menonjolkan perdamaian bagi bangsa secara keseluruhan.
Atas dasar itu pulalah PIKN mengambil posisi sebagai jembatan perajut perdamaian, perajut ide dan gagasan serta formulasi yang solutif bagi pengembangan dan kebangkitan daerah menuju kebangkitan nasional dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan semangat pemuda-pemuda nusantara Merajut Potensi Untuk Kejayaan Negeri, terdapat ruang untuk bergerak, berjuang, dan berbuat untuk keberlangsungan kehidupan Negeri tercinta.

Harapan yang lebih besar di masa depan adalah bagaimana terpenuhinya Kebangkitan daerah, khususnya masyarakat di berbagai daerah. Suatu ekpektasi yang dinanti-nantikan oleh seluruh stakeholder didaerah kita, yang tentunya perwujudan kesejahteraan dan kemajuannya adalah tangggung jawab bersama. Sejatinya, semua itu berada pada kemauan dan kerja keras tangan pemuda Indonesia sebagai agen pelopor perubahan negeri.
Bangkit Pemuda Bangkit Negeriku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar